Alasan PLN Naikan Listrik : Warga Terlalu Sering Nonton Drama Korea dan Main Game
Tak cuma warga biasa dan netizen, keluhan lonjakan tagihan listrik juga
datang dari artis, dokter, tukang las, hingga anggota DPR.
PLN mengakui rata-rata kenaikan pembayaran listrik berkisar 20 persen pada April-Mei lalu.
Bahkan, SEVP Bisnis dan Pelayanan Pelanggan PLN Yuddy Setyo Wicaksono
menyebut, ada pelanggan yang tagihan listriknya naik 200 persen, 500
persen, sampai 1.000 persen.
Yuddy bilang pihaknya juga mendapat aduan kediaman kosong yang mengalami
lonjakan hingga 10 kali lipat. Katanya, ada tiga faktor yang
mengakibatkan kenaikan tagihan listrik.
Pertama, pemakaian listrik pelanggan kerap meningkat selama masa work
from home atau bekerja dari rumah, termasuk school from home.
Maklum, aktivitas kerja dan sekolah yang semula dilakukan di luar rumah,
kini harus dilakukan di rumah. Begitu pula dengan hiburan, misalnya
nonton drama korea alias drakor.
“Pas WFH itu, drakor jadi banyak yang tahu, karena kegiatannya di rumah,
jadi nonton drakor di rumah, main game sepanjang waktu di rumah. Ini
hiburan yang hindari keluar rumah dan berhubungan dengan listrik,”
katanya, Jumat (12/6/2020).
Kedua, pemakaian listrik juga semakin bertambah karena momen bulan
puasa. “Ramadan kita (masyarakat) bangun lebih awal, masak, dan lainnya,
lampu nyala semua jadi lebih panjang, sehingga ada kenaikan dari bulan
sebelumnya,” tutur Yuddy.
Ketiga, ada perubahan sistem catat meter kWH penggunaan listrik dari sebelumnya rata-rata menjadi riil pada bulan pemakaian.
Sementara, untuk pelanggan prabayar, Yuddy mengatakan kemungkinan ada
kenaikan pula. Hanya saja, biasanya tidak terasa bagi pelanggan karena
pembayaran sesuai dengan pembelian token sebelum penggunaan.
“Mau pasca dan pra itu sama saja, beda bayar depan belakang saja. Kalau
prabayar mungkin tidak berasa karena abis, beli token, abis, beli token,
kalau pascabayar kan langsung berasa. Jadi lebih ke pola konsumsi
listrik saja,” pungkasnya.